SORONG,Kasuarinews.com-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) memberikan pelatihan teknik menangkap ikan gunakan alat ramah lingkungan bagi masyarakat Nelayan di Tambrauw, Kota Sorong, dan Kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat Daya.
Hengky Saflafo S.IP .M.Tr.Ap ,kepala bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas Dukcapil dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung provinsi Papua Barat Daya, menjelaskan bahwa mereka telah memberikan pelatihan teknik penangkapan ikan ramah lingkungan bagi masyarakat Nelayan di wilayah pesisir.
Hengky mengatakan bahwa ada tiga lokasi kegiatan pelatihan yaitu di kampung Bukit distrik Bikar, kabupaten Tambrauw tanggal Kamis-Jumat (7-8/8/2025), kelurahan Saoka distrik Maladumes, kota Sorongn Senin-Selasa (11-12/8/2025),kampung Saprokren, Raja Ampat Rabu-Kamis (14-15/2025).

“Kita memberikan pelatihan dan simulasi tentang teknik penangkapan ikan bagi masyarakat nelayan yang tinggal di Pesisir dan sangat bermanfaat bagi mereka untuk mengetahui secara teknis, alat dan cara penangkapan ikan ramah lingkungan”,jelas Hengky, Senin (11/8/2025).
Katanya materi semuanya lebih memfokuskan pada teknik penangkapan ikan dengan menggunakan Jaring dan Teknik Penangkapan Kepiting menggunakan Bubu.Narasumber didatangkan dari Teknik Kelautan dan Perikanan Kota Sorong.
Menurutnya, pelatihan tersebut sangat berguna bagi masyarakat pesisir untuk bagimana meningkatkan kemampuan atau keahlian dalam menangkap ikan yang lebih banyak demi meningkatakn pendapatan Keluarga dan menunjang pendapatan asli daerah di masing-masing wilayah provinsi Papua Barat Daya.

Tambahnya, selain memberikan pelatihan mereka juga datang ke masyarakat secara langsung untuk mendengarakan dan mencatat keluhan masyarakat.Katanya, banyak nelayan masih membutuhan alat-alat untuk mengakap ikan sehingga hasil dari pertemuan tersebut akan dikordinasi dengan dinas terknis terkiat bidang tersebut untuk ada kolaborasi bersama untuk pemberdyaan masyarakat kampung pesisir.
Kely Warimon, warga masyarakat kelurahan Saoka,meminta agar pelatihannya berkelanjutan pada pelatihan khsusu dan sampai pada praktek di lapangan.
. “Pembekalan ini tidak hanya putus di kantor lurah tetapi penerapan hingga ke lapangan sehingga masyarakat tahu”,tutur Kely.