Kaum Buruh Kilas Tuntas Keadilan Sepeser Upah

Seruan Mogok Massal Nasional Memperingati Hari Buruh Nasional, ” SORONG RAYA BANGKIT,BERGEJOLAK,DEMI UNTUK KESEJAHTERAAN”.

 

Sorong, Kasuarinews – Memperingati hari buruh Nasional pada tanggal 01-02 Mei 2025, Parlemen Jalanan Papua Barat Daya dikordinir Daud Yelimolo Menyerukan aksi damai pembebasan terhadap kaum buruh yang tertindas akibat inflasi.23/04/25.

Dalam seruan aksi yang dimainkan Daud berorasi bagi seluruh Rakyat Sorong Raya dari pelabuhan doom hingga hutan produksi di sorsel, dari ujung pulau rani Raja Ampat sampai Distrik Amberbaken dan Kabupaten Tambrauw, mengingat dalam menyengsong hari buruh dalam kondisi tekanan ekonomi yang tidak stabil merupakan kesempatan Rakyat bersuara.

Berdasarkan hasil prediksi dari Badan Statistik kian menunjukkan inflansi papua barat daya tahun 2024 menembus 2,4%, Sementara di kabupaten sorong harga pangan terus melaju diatas 4%. kenaikan harga beras, minyak goreng, dan tarif angkutan antarpulau menggerus daya beli kaum buruh lebih banyak laju kenaikan upah. Rata-rata upah minimum provinsi sudah disesuaikan hingga Rp.3,61 juta, Namun di pasar remu 1 tabung gas melon kini bernilai 2 jam kerja bagi buruh bongkar muat artinya gaji rill berkurang kerugian.

Adapun di balik tabel statistik tersebut bersemayam berbagai beberapa kisah nyata sebagai berikut: seorang operator alat berat di mile 21 yang secara terpaksa memotong jatah susu anak, perawat honorer di RSUD Sele Be Solu menyambi berjualan kue demi cicilan kamar sewa, pekerja harian lepas di jalan Arar-klamono yang dirumahkan setelah Alokasi APBD dihemat prioritas demi nasioanal di tempat lain.

Sepanjang tahun 2024, federasi Buruh Sorong Raya mencatat 11 kecelakaan fatal di sektor tambang dan logistik, Lima di antaranya terjadi pada pekerja tanpa perlindungan BPJS ketenagakerjaan karena status kontrak outsourcing, Di sisi lain efiensi anggaran publik memangkas ratusan peluang kerja konstruksi, Rupiah yang dihemat pemerintah berbanding lurus dengan keringat yang tak terbayar.

Oleh karena itu, pada Kamis – Jumat, 1-2 Mei 2025 kami bertemu Mogok Nasional dan Aksi Damai Hari Buruh Internasional di Sorong. Aksi dimulai 1 Mei pukul enam pagi dengan long march dari Pelabuhan Sorong menuju Taman DEO , diikuti upacara rakyat dan orasi serikat . Pada pukul sepuluh, delegasi pekerja berdialog terbuka dengan DPR Provinsi Papua Barat Daya dan Dinas Tenaga Kerja untuk menyerahkan studi banding upah riil – yang menunjukkan bahwa buruh butuh kenaikan sekurang – kurang 15 persen di atas UMP agar setara dengan garis kebutuhan hidup yang layak.

Esoknya , 2 Mei pukul tujuh , seluruh pekerja di pabrik semen , depo BBM , bengkel perkapalan , pusat logistik , hingga gerai retail modern menghentikan produksi selama dua shift penuh sebagai bukti bahwa roda ekonomi tak berputar tanpa tangan Buruh.

Kami membawa lima tuntutan: pertama, menaikkan UMK Sorong Raya 2025 sebesar lima belas persen; kedua, menjadikan indeks harga konsumen lokal Sorong sebagai dasar upah sektoral, bukan rata-rata nasional; ketiga, melarang penghentian hubungan kerja sepihak penutup dalih “efisiensi”; keempat, semua buruh – kontrak harian memastikan terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sejak hari pertama; kelima, mengesahkan Peraturan Daerah Perlindungan Pekerja Lokal Papua Barat Daya paling lambat triwulan tahun ketiga ini . Kepada setiap rekan buruh : mengenakan pita merah – hitam di lengan kiri , simbol solidaritas dan keberanian . Bawalah bekal air dan masker , bukan benda tajam . Duduklah di jalur yang telah disepakati ; kebersihan dan konferensi adalah cerminan gerakan kita . Di tanah hujan emas dan minyak – di mana kesejahteraan sering lewat di atas kepala kita – buruh Papua Barat Daya menuntut keadilan sosial yang konkrit, bukan slogan. Tanpa kehadiran kita di tambang, dermaga, ladang sawit, dan ruang operasi rumah sakit, rupiah takkan berputar; inflasi tidak sekadar angka, tetapi lapar di meja makan. Oleh karena itu, mari satukan langkah. Suara terpencar mudah diabaikan, namun suara yang dipadukan mengejutkan pintu kebijakan. Solidaritas adalah energi; tanpa buruh, ekonomi berhenti. sampai jumpa dibarisan” tutur daud. [LAU]

Related posts
Tutup
Tutup