Sorong, Kasuarinews.com – Tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) telah usai dilakukan pada tanggal 27 November 2024 lalu. Hasilnya, pihak penyelenggara, dalam hal ini KPU Kabupaten Sorong Selatan telah menetapkan Pasangan nomor urut 5 Petronela Krenak – Yohan Bodory (Nelayan) sebagai pemenang dengan perolehan suara sebanyak 13.599 suara.
Namun belakangan hasil resmi yang telah dikeluarkan oleh KPU tidak diterima oleh salah satu kandidat, yang membuat proses Pilkada kian berkepanjangan. Hal ini dikarenakan saat ini sudah ada gugatan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh salah satu kandidat yang mempersoalkan keputusan KPU menetapkan Paslon Nelayan sebagai pemenang.
Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Sorong Selatan Yohan Bodory, S.Sos.,M.Tr.A.P yang dimintai tanggapan oleh awak media perihal gugatan di MK mengaku pihaknya sangat menghargai proses hukum yang sedang berjalan. Pihaknya, kata Yohan akan mengikuti proses hukum tersebut dengan baik dan menghargai setiap keputusan yang nanti diambil oleh pihak penegak hokum dalam hal ini MK.
“Dalam aspek ini silahkan siapa yang ingin mengajukan dalam aspek hukum, silahkan. Dari aspek perolehan suara kan sudah jauh, selisih suara pun berbeda jauh dan yang dapat diterima oleh MK yaitu 2%. Tapi kalau sekarang anak kecil tahu kalau itu tidak memenuhi ketentuan, tapi itu menjadi hak masing-masing warga Negara untuk mengajukan gugatan,” ujar Yohan saat dihubungi via telephone, Kamis (09/01/2025).
Yohan mengaku pihaknya sangat optimis gugatan yang dilayangkan kandidat lain di MK tidak akan dikabulkan. Hal ini dikarenakan melihat dari delik aduan atau dalil-dalil yang disampaikan tidak memenuhi syarat yang bisa mengubah keputusan KPU Kabupaten Sorong Selatan. Saat ini, lanjut Yohan pihaknya sudah didampingi oleh kuasa hokum PDIP yakni Ronny Talapessy.
“Siapa yang tidak kenal Ronny Talapessy, beliau sudah mengatakan ke kami bahwa apa yang ada ini (dalil-dalil laporan), tidak perlu kita keluarkan energy, karena hasil yang ada sudah menentukan kemenangan kami. Hanya menunggu waktuknya saja. Kemenangan itu sudah ada,” sebut Yohan.
Lebih jauh ia mengatakan, bagi dirinya dan bupati terpilih menganggap bahwa sesungguhnya demokrasi yang sudah berjalan pada tanggal 27 November 2024 itu sudah selesai, kemudian hasil yang dilihat semua dari 5 kandidat sudah lakukan berbagai upaya perjuangan dalam hal menyampaikan visi misi sudah disampaikan kepada masyarakat. Menurutnya, penyampaian visi misi inilah yang menentukan terpilihnya pemenang dari lima kandidat yakni pasangan Nelayan, yang diipastikan sebagai sosok yang didambakan oleh masyarakat.
“Karena kami dua ini mempunyai latar belakang yang murni PNS, dimana ibu bupati adalah kepala BPKSDM dan saya sebagai kepala dinas pemberdayaan masyarakat. Memang mungkin tidak banyak hal yang kita buat tetapi mungkin ada sesuatu hal yang selama ini kami buat sehingga itu yang menjadi perhatian masyarakat dan diingat sehingga masyarakat memilih kami,” ungkap Yohan.
Ia mengaku hampir semua warga Sorong Selatan mengenal siapa itu Petronela Krenak dan Yohan Bodory, baik yang ada di pinggir jalan, pasar, di kantor, kampong-kampung, kota, juga dalam konteks pelayanan keagamaan dan sebagainya. Memang diakuinya, tidak banyak yang sudah dibuat, namun walaupun itu meski sedikit tetapi terbukti.
”Kita harus akui bahwa pemilihan sudah berjalan, perhitungan suara sudah berjalan, mekanisme-mekanisme lain pun yang dilakukan oleh kandidat lain sudah berjalan, PSU pun sudah berjalan disalah satu TPS di Mermas. Terbukti perolehan awal yang tadinya diperoleh tinggi ketika PSU dilakukan kandidat yang bersangkutan yang meminta PSU memperoleh suara menurun, itu menunjukkan bahwa kami disenangi masyarakat,” sebut Yohan.
Pada kesempatan itu Yohan meminta kepada simpatisan, pendukung dan seluruh masyarakat Sorong Selatan agar tidak terpengaruh dengan isu-isu yang sengaja dibangun oleh pihak-pihak tertentu yang membuat masyarakat saling diadu domba sehingga timbul perpecahaan di antara masyarakat . Masyarakat diharapkan untuk menunggu hasil putusan MK sebagai keputusan final. Wakil buapti terpilih juga berharap kepada masyarakat untuk dapat berkaktivitas seperti biasanya, sesuai dengan profesinya masing-masing.
“Kami bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Sorong Selatan, juga dlam kapasitas saya sebagai kepala suku Tehit, saya mengimbau untuk semua masyarakat yang ada di Kabupaten Sorong Selatan hal yang sudah kalian berikan itu sudah pasti. Namun dalam politik pasti ada yang sifatnya mengadu domba, oleh sebab itu jangan pernah menerima orang yang datang dengan isu-isu yang sifatnya provokatif. PNS kerja seperti biasa, yang petani berkebun, jangan sibuk serta terpengaruh dengan dengan isu-isu murahan yang berkembang. Isu-isu tersebut hanya datang untuk mencoba kita punya imam, kemenagan ini jangan dikotorin”. [Sius]