Edy Kirihio Ingatkan Pansel DPRP Otsus PBD Tidak Mengakomodir Calon “Titipan”

Sorong, Kasuarinews.com – Panitia seleksi (Pansel) DPRP Jalur Pengangkatan Provinsi Papua Barat Daya, diingatkan untuk bekerja profesional menjalankan amanat UU Otonomi khusus (Otsus) dan tanggungjawab yang diberikan oleh negara dan masyarakat.

Pengamat Otsus Papua, Edy Klaus Kirihio menegaskan, Pansel memiliki peran sentral sekaligus memikul beban moril untuk bagaimana memastikan siapapun yang nanti lolos menjadi anggota DPRP PBD, benar-benar mereka yang memiliki kompetensi dan kapabilitas, sekaligus menjadi representasi dari masyarakat asli Papua di wilayah Provinsi Papua Barat Daya.

Melalui press release yang diterima media ini, Selasa (21/01/2025), Edy menyampaikan apresiasi kepada Pansel DPRP jalur pengangkatan Provinsi Papua Barat Daya, yang telah melaksanakan semua tahapan seleksi dengan baik dan transparan, hingga saat ini masyarakat tinggal menunggu hasil.

Menurutnya semua tahapan yang sudah dilakukan Pansel sudah berjalan baik, hanya saja selaku pemerhati Otsus, Edy ingin menyampaikan beberapa hal untuk menjadi pengingat sekaligus rambu-rambu bagi Pansel agar tidak salah dalam mengambil keputusan nantinya.

“Pertama tentu kami sampaikan apresiasi kepada Pansel yang sudah melaksanakan tahapan dengan baik dan transparan. Kedua, harapan kami selaku masyarakat adalah mereka yang nanti terpilih benar-benar mereka yang merupakan representasi dari suku-suku asli yang mendiami wilayah Provinsi Papua Barat Daya. Ini harus dipertimbangkan baik sehingga nanti tidak terjadi benturan diantara sesama masyarakat asli Papua,” ujar Edy.

Kemudian, yang kedua terkait masalah nilai (kompetensi) dari masing-masing kandidat yang saat ini mengikuti seleksi. Menurut Edy, Pansel harus benar-benar konsisten untuk memastikan bahwa siapapun yang nanti terpilih, harus mereka yang benar-benar memiliki kompetensi, kapabilitas dan kualified sebagaimana nilai yang mereka dapat dalam setiap tahapan seleksi.

Ia menuturkan, yang menjadi kecemasan bahkan ketakutan masyarakat saat ini adalah ketika ada titipan dari lembaga-lembaga tertentu, titipan dari pejabat tertentu, kompenen atau kelompok tertentu, kemudian Pansel mengakomodirnya, tentu ini akan memantik persoalan baru nantinya.

“Benar-benar Pansel memunculkan hasil akhir berdasarkan nilai tertinggi. Dasar nilai tertinggi inilah yang menunjukan siapa terhebat dan layak menjadi perwakilan masyarakat di DPR,” tekan Edy.

Lebih jauh ia mengatakan, Pansel DPRP Otsus Provinsi PBD harus belajar dari pengalaman yang dialami beberapa waktu lalu dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Jangan sampai ada gugatan-gugatan yang merujuk pada menggugat Mendagri dan gubernur, akibat ulah Pansel yang tidak profesional dalam menjalankan tahapan seleksi, sehingga keputusan yang diambil tidak bisa diterima oleh semua pihak.

Ia membeberkan saat ini rakyat sudah bisa melihat dari hasil seleksi yang ada, kemudian nilai-nilai yang didapat masing-masing sudah bisa disimak dengan baik dan transparan. Sehingga jangan lagi ada manuver-manuver politik yang memunculkan orang yang memang dasar nilainya rendah jauh dibawah, lalu mau melewatkan orang yang cerdas atau pintar.

“Kenapa ini penting karena mereka ini menjalankan amanah rakyat, harus orang-orang terbaik, orang-orang cerdas, berkompeten yang diberi kepercayaan sehingga mereka bisa bekerja secara profesional dalam menjalankan amanah rakyat tersebut,” ungkap Edy.

Diakhir penyampaiannya, Edy mengaku apa yang disampakannya murni merupakan harapan seluruh masyarakat, khsusnya orang asli Papua di Provinsi PBD. Ia menegaskan dirinya tidak punya kepentingan apapun dalam proses seleksi DPR Otsus baik di Papua Barat Daya maupun tanah Papua pada umumnya.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya proses seleksi kepada Pansel sembari menunggu hasil yang ditetapkan. Tidak perlu berasumsi atau berspekulasi bahwa kandidat yang dijagokan lebih unggul dari yang lain. Biarkan semua mengalir dan waktunya tiba semua harus menerima dengan lapang dada.

“Saya selalu katakan Papua Barat Daya harus tetap menjadi Papua Barat Daya, tidak boleh menjadi Papua Barat Tak Berdaya akibat ulah ketidakprofesionalan kita dalam hal-hal seperti ini. Saya berharap semua pihak tenang, jangan bikin manuver-manuver politik, kita semua hargai pansel sementara bekerja, jangan lakukan spekulasi calonnya terbaik, mampu dan lain-lain, karena yang menilai adalah pansel jadi kita diam dan sabar menunggu hasil,” pungkasnya. [LAU]

Related posts
Tutup
Tutup